Selasa, 23 Maret 2010

monggo baca

ktivitas doa merupakan bagian dari manajemen diri. Mengatur pribadi dengan tuntunan Ilahi, yakni dengan melakukan ikhtiar, baik vertikal maupun horizontal. Yang dimaksud ikhtiar vertikal adalah ikhtiar rohani sebagai bagian pembinaan dan pengelolaan mental.

Aspek vertikal ini menegaskan bahwa kehidupan kita ada yang Maha Mengatur, ada yang Maha Mengetahui masa depan kita. Sementara ikhtiar horizontal bermakna sikap profesional dan efektif dalam bekerja.

Hal ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan keseimbangan (tawadzun). Tidak bisa salah satu. Tanpa doa, kita akan menjadi manusia kering. Tak beda dengan robot atau mesin hidup. Tanpa profesionalisme, kita akan menjadi manusia pandir yang kerap dibodohi karena kedunguan kita.

Khususnya bagi Anda yang setiap hari bergulat dengan aspek-aspek profesional, doa menjadi bagian penting. Anda yang sehari-hari bergelut dengan upaya mencapai target, mengejar deadline, mempersiapkan presentasi, meyakinkan konsumen, memenangkan tender, tentu membutuhkan stamina ekstra. Kekuatan, daya tahan tubuh, kemampuan berpikir, keterampilan berkomunikasi dan kemampuan membangun relasi sosial, tak pelak lagi pasti sangat dibutuhkan.

Akan tetapi, tak kalah pentingnya adalah kekuatan mental untuk mengantisipasi hasil upaya-upaya tersebut. Hasil bisa berarti sukses atau gagal. Sukses akan memberi kenikmatan tersendiri, sementara gagal bisa berakibat stres dan frustrasi. Nah, keduanya harus disikapi dengan bijak. Kesuksesan tanpa dibarengi rasa syukur akan membawa Anda kepada sikap takabur. Sementara itu, kegagalan tanpa dibarengi kesabaran bisa mendorong Anda untuk bersikap pesimis dan frustrasi.

Nah, untuk itulah diperlukan doa. Ini modal mental untuk dapat menghadapi segalanya. Doa adalah modal terbaik yang dapat mem-back up Anda dalam berbagai situasi. Tanpa doa Anda bisa terkena stres. Sebab, hasil usaha dan ikhtiar tidak serta merta sesuai dengan yang Anda inginkan. Walau kerja sudah sangat keras, tapi tetap saja seakan persoalan enggan beranjak dari perusahaan Anda. Nah, apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan keinginan Anda, kesiapan mental menjadi hal penting untuk menghadapi hal terburuk.

Selain itu, kesiapan mental untuk menghadapi kesuksesan maupun kegagalan tidak hanya memerlukan usaha secara lahiriah, ia juga memerlukan ikhtiar vertikal, yaitu doa. Jika Anda berdoa, Anda laksana seorang yang sedang memakai baju anti peluru. Secanggih apa pun peluru tersebut apabila benteng batinnya adalah doa, dengan izin Allah SWT, ia akan kuat sekuat pegulat dalam menghadapi masalah. Setelah berusaha, panjatkan doa, lalu pasrahkan kepada Allah tentang hasilnya.

3 komentar:

joresan freedom mengatakan...

betil mas iktiar do amemang penting....akhlak rohani yg baik juga sangat penting..tp gmna kalo ada oknum aparat desa yg punya akhlak rohani yg g baik tp masyarakatnya gak berdaya buat menegur...apakah kita cukup ikhtiar doa atau berbuat sesuatu..?

baq_ri mengatakan...

mana yang harus diutamakan?
berusaha apa berdoa?

katrok mengatakan...

keduanya harus sinergi doa adalah berusaha dan berusah ejo wantah dari doa