ktivitas doa merupakan bagian dari manajemen diri. Mengatur pribadi dengan tuntunan Ilahi, yakni dengan melakukan ikhtiar, baik vertikal maupun horizontal. Yang dimaksud ikhtiar vertikal adalah ikhtiar rohani sebagai bagian pembinaan dan pengelolaan mental.
Aspek vertikal ini menegaskan bahwa kehidupan kita ada yang Maha Mengatur, ada yang Maha Mengetahui masa depan kita. Sementara ikhtiar horizontal bermakna sikap profesional dan efektif dalam bekerja.
Hal ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan keseimbangan (tawadzun). Tidak bisa salah satu. Tanpa doa, kita akan menjadi manusia kering. Tak beda dengan robot atau mesin hidup. Tanpa profesionalisme, kita akan menjadi manusia pandir yang kerap dibodohi karena kedunguan kita.
Khususnya bagi Anda yang setiap hari bergulat dengan aspek-aspek profesional, doa menjadi bagian penting. Anda yang sehari-hari bergelut dengan upaya mencapai target, mengejar deadline, mempersiapkan presentasi, meyakinkan konsumen, memenangkan tender, tentu membutuhkan stamina ekstra. Kekuatan, daya tahan tubuh, kemampuan berpikir, keterampilan berkomunikasi dan kemampuan membangun relasi sosial, tak pelak lagi pasti sangat dibutuhkan.
Akan tetapi, tak kalah pentingnya adalah kekuatan mental untuk mengantisipasi hasil upaya-upaya tersebut. Hasil bisa berarti sukses atau gagal. Sukses akan memberi kenikmatan tersendiri, sementara gagal bisa berakibat stres dan frustrasi. Nah, keduanya harus disikapi dengan bijak. Kesuksesan tanpa dibarengi rasa syukur akan membawa Anda kepada sikap takabur. Sementara itu, kegagalan tanpa dibarengi kesabaran bisa mendorong Anda untuk bersikap pesimis dan frustrasi.
Nah, untuk itulah diperlukan doa. Ini modal mental untuk dapat menghadapi segalanya. Doa adalah modal terbaik yang dapat mem-back up Anda dalam berbagai situasi. Tanpa doa Anda bisa terkena stres. Sebab, hasil usaha dan ikhtiar tidak serta merta sesuai dengan yang Anda inginkan. Walau kerja sudah sangat keras, tapi tetap saja seakan persoalan enggan beranjak dari perusahaan Anda. Nah, apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan keinginan Anda, kesiapan mental menjadi hal penting untuk menghadapi hal terburuk.
Selain itu, kesiapan mental untuk menghadapi kesuksesan maupun kegagalan tidak hanya memerlukan usaha secara lahiriah, ia juga memerlukan ikhtiar vertikal, yaitu doa. Jika Anda berdoa, Anda laksana seorang yang sedang memakai baju anti peluru. Secanggih apa pun peluru tersebut apabila benteng batinnya adalah doa, dengan izin Allah SWT, ia akan kuat sekuat pegulat dalam menghadapi masalah. Setelah berusaha, panjatkan doa, lalu pasrahkan kepada Allah tentang hasilnya.
Selasa, 23 Maret 2010
monggo baca
Diposting oleh
TKSK PONOROGO
jam
21.39
-
Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat pasal 19 mengatakan, bahwa "Bantuan sosial diarahkan untuk membantu penyan...
-
1. Demi masa (Ashr). 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan m...
-
Deputi I Menkokesra Kemajuan di bidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi masyarakat dan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat yan...
-
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONE...
-
Dan, diantara roda-roda kehidupan Disana, masih terdengar jerit dan rintihan orang-orang kelaparan Jerit dan rintihan orang cacat dan ketida...
-
Kepedulian sosial adalah fitrah manusia, ketika saudara sebangsa dilanda bencana. Bentuk kepedulian sangatlah beragam, dari memberikan bant...
-
Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk...
-
Kematian juga dikemukakan oleh Al-Quran dalam konteks menguraikan nikmat-nikmat-Nya kepada manusia. Dalam surat Al-Baqarah (2): 28...
-
Suatu telaahan tentang tema Hari Nasional Penyandang Cacat tahun 2009. Dua belas tahun setelah Rakyat Indonesia mengundangkan UU No.4 Tahun ...
-
Keberadaan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dinilai sangat strategis dalam melakukan langkah-langka...


3 komentar:
betil mas iktiar do amemang penting....akhlak rohani yg baik juga sangat penting..tp gmna kalo ada oknum aparat desa yg punya akhlak rohani yg g baik tp masyarakatnya gak berdaya buat menegur...apakah kita cukup ikhtiar doa atau berbuat sesuatu..?
mana yang harus diutamakan?
berusaha apa berdoa?
keduanya harus sinergi doa adalah berusaha dan berusah ejo wantah dari doa
Posting Komentar